Kamis, 13 Agustus 2015

Cara Menyiasati Hasil Panen Yang Melimpah/Murah

http://bundaberkebun.blogspot.com
foto milik pribadi bundaberkebun
Beberapa hari ini timeline medsos saya dipenuhi foto viral mengenai tomat yang dibuang ke selokan. Duuh.., miris banget melihatnya. Miris melihat nasib petani tomat yang hasil panennya dihargai sangat murah sehingga membuat para petani menjadi kesal, dan miris juga melihat rahmat Allah yang melimpah ruah dibuang begitu saja sehingga menjadi mubazir.

Tak sepenuhnya menyalahkan petani yang membuang tomat ke selokan atau pun ke jalan. Berita semacam ini sudah bukan hal baru. Di daerah asal saya, Sumatera Utara, tepatnya di Tanah Karo para petani sayuran pun kerap membiarkan hasil panenannya semisal kol, membusuk di kebun-kebun. Apa pasal? Ya tak beda dengan kasus tomat ini. Harga hasil tani yang dihargai demikian murah! Jadi mikir, kemana ya pemerintah kita? Kok sepertinya lepas tangan terhadap nasib warganya.

Tak inginlah saya berpanjang-panjang membahas regulasi dan peran pemerintah. Rumit dan panjang berlembar-lembar nanti kalau di tulis. Lebih baik balik lagi ke fokus saat hasil panenan melimpah dan dihargai murah, haruskah kemudian membuang begitu saja rahmat yang diberikan Allah. sehingga malah menjadi sia-sia?

Saya sih bukan petani skala besar, tapi menyukai dunia tanam menanam. Soal hasil panenan dihargai sangat murah, saya pernah mengalaminya, yakni saat sereh yang saya tanam melimpah ruah. Hasil serehnya gendut-gendut, dan banyak banget panenannya. Saat saya coba tawarkan ke pasar,eh..., dihargainya demikian murah. Apa kemudian saya menyerah dan membuang sereh saya begitu saja?  Tentu tidak. Sereh itu saya olah menjadi minyak sereh yang memiliki banyak manfaat. Ceritanya dan resep membuat minyak serehnya ada di sini: http://rebellinasanty.blogspot.com/2013/09/manfaat-sereh-sebagai-minyak-anti-nyamuk.html

Berkaca dari pengalaman pribadi, mungkin saatnya memberi pembinaan pada para petani dan juga yang punya hobi tanam menanam alias berkebun, apa yang harus dilakukan saat hasil panen melimpah dan dihargai murah. Berikut beberapa cara menyiasati hasil panen yang melimpah dan murah

1.Keringkan 
Beberapa produk hasil pertanian bisa diawetkan dengan cara dikeringkan. alih-alih dibuang begitu saja, bisa dikeringkan dengan cara menjemur hasil pertanian di bawah terik matahari (atau juga diangin-anginkan) sampai kering. Setelah itu disimpan dalam wadah atau plastik kedap udara. Biasanya olahan dalam bentuk kering ini harganya lebih mahal daripada yang segar.
Contoh hasil pertanian yang dikeringkan adalah, cabai, rimpang-rimpangan (jahe,kunyit,dsb), beberapa jenis jamur

2. Olah Lalu Bekukan
Selain dikeringkan, hasil panen yang melimpah bisa diolah, dengan campuran bahan-bahan lain, atau murni hasil produk itu sendiri. Misalnya, tomat. Tomat bisa di kukus, kemudian diblender dan disaring, lalu dimasak lagi, kemudian dinginkan dan bekukan. Dengan cara ini hasil panen tomat yang melimpah ruah, tidak akan terbuang sia-sia. Hasil olahan ini bisa digunakan sebagai pembuatan saus tomat, atau dicampur dengan bahan-bahan lain.

3. Diversifikasi Produk Olahan
Produk yang melimpah menjadi simalakama buat petani, karena biasanya diikuti harga yang anjlok. Salah satu pemecahan masalah ini adalah dengan membuat beragam produk olahan dari hasil panen, sehingga hasil panen tak harus selalu dilempar ke pasar dalam bentuk segar. Produk olahan bisa berupa makanan, kue-kue, obat-obatan, dan sebagainya. Dengan diversifikasi produk olahan, petani tidak tergantung kepada harga jual yang ditetapkan pasar saat panen melimpah.

4. Bekerjasama Dengan Pihak Lain
Petani harus mencari cara bagaimana memutus rantai distribusi yang panjang, sehingga hasil panen tidak melewati banyak tangan/pihak. Bisa dengan cara menjalin kerjasama dengan supermarket besar untuk menerima produk yang dihasilkan agar bisa dijual di sana dalam ke adaan segar. Atau pihak lain, semisal restauran, bakery, industri rumahan yang menggunakan produk-produk hasil pertanian sebagai salah satu komponen dasar usahanya. dengan cara ini harga produk pertanian relatif lebih stabil

Tentunya semua ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Harusnya ada kerjasama antara sesama petani, dan petani-pemerintah. Peran pemerintah sangat diperlukan untuk membuat aturan terkait harga pasar, juga memberi pendidikan dan pelatihan agar petani tak selalu tergantung pada mekanisme pasar yang akan merugikan petani di saat hasil panennya melimpah ruah.



14 komentar:

  1. Bermanfaat banget mak,
    Hasil yang melimpah memang kudu telaten merawatnya ya mak
    Kapannkpan aku mau coba ah berkebun #tapi ga punya tanah ni hoho

    BalasHapus
  2. berkebunnya pakai polibag, mbak. Bisa kok dilakukan :)

    BalasHapus
  3. Iya, kemarin sedih baca tomat pada dibuang di selokan.

    Kasian yah para petani. Kerja kerasnya jadi mubazir

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul. Harusnya pemerintah perduli dengan situasi sepereti ini. ini bukan yang pertama terjadi, dan terjadinya di berbagai tempat loh dengan kasus yang sama walau hasil taninya beda

      Hapus
  4. Knp blm ada produsen minuman jus yang tertarik mbuat jus tomat skala besar ya mb...? Pdahal tomat dibikin jus kan lmyn juga rasanya.,...

    BalasHapus
    Balasan
    1. enggak tahu juga ya Mak. Mungkin karena kalau dibuat jus, tomat itu cepat basi kalau enggak segera diminum?

      Hapus
  5. mak, ada postingan cara nanam pake pot/polibag, media tanamnya apa dsb? saya abis tanah di depan, pekarangan udah disemen semua. suka ada yg jual media tanam, abang2 tanaman yg lewat. bisa ya itu dipaek utk tanam2 buah dan sayur?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa juga kok Mak. awal nanam, saya pakai tanah yang dibeli kayak gitu

      Hapus
  6. Di kebunku tomat juga lumayan melimpah tahun ini, Mbak. Padahal tahun lalu banyak dimakan hama dan gampang kering batangnya. Alhamdulillah sekarang2 hampir tiap hari panen tomat. ira

    BalasHapus
  7. Terimakasih, postingan-nya sangat bagus sekali. Senang sekali berkunjung ke blog anda. saya bantu share ya gan? semoga dapat bermanfaat buat kita semua. Amin :D :D

    BalasHapus
  8. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus
  9. harusnya belikan mesinnya untuk pengolahannya

    BalasHapus
  10. petani tomat berikan mesin penggiling pembuat saus

    BalasHapus

Halo...
Terima kasih sudah mampir dan baca. Kalau berkenan menorehkan jejak anda di sini lewat komentar, akan membuat saya makin senang. Tandanya, isi blog ini dibaca dan diharapkan dapat membawa manfaat, sekaligus komentarnya sangat membantu untuk perbaikan isi blog ini ke depannya. Jangan kapok datang lagi :)
Salam berkebun
Bunda Berkebun - Rebellina Santy